
Pasar crypto memang penuh kejutan. Hari ini bisa hijau meriah, besok langsung merah darah. Bagi kamu yang ingin tetap bertahan di tengah volatilitas ekstrem, saatnya menerapkan strategi defensif investasi crypto.
Strategi ini dirancang bukan untuk mengejar profit besar dalam waktu singkat, tapi menjaga aset tetap aman dan tetap tumbuh perlahan.
1. Diversifikasi Aset
Strategi defensif investasi crypto dengan jangan hanya pegang satu koin. Sebar portofolio ke beberapa aset seperti stablecoin (USDT, BUSD), kripto utama (BTC, ETH), dan aset berisiko sedang (MATIC, SAND).
|Tujuannya: mengurangi risiko kerugian besar saat satu aset anjlok.
2. Gunakan Stablecoin Saat Pasar Tidak Pasti
Stablecoin bisa jadi tempat “parkir sementara” saat pasar tidak menentu. Lebih baik kehilangan peluang kecil daripada terkena kerugian besar karena FOMO.
3. Atur Rasio Investasi Aktif vs Pasif
Jangan semua aset kamu gunakan untuk trading. Sisihkan minimal 50% untuk disimpan (HODL atau staking). Ini penting agar tidak terjebak dalam kerugian jangka pendek.
4. Pakai Stop Loss dan Take Profit
Jika kamu tetap ingin trading, pastikan pakai manajemen risiko. Stop loss akan menyelamatkan kamu dari penurunan harga tajam. Take profit bantu kamu mengunci cuan sebelum harga berbalik.
5. Hindari Leverage Saat Pasar Tidak Stabil
Leverage bisa mempercepat keuntungan, tapi juga mempercepat kerugian. Kalau kamu masih belajar, lebih baik hindari dulu fitur ini.
6. Edukasi Diri & Update Informasi
Pasar crypto berubah cepat. Baca berita, ikut komunitas, dan pelajari strategi baru. Jangan malas belajar — karena malas = rugi.
Kesimpulan Strategi Defensif Investasi Crypto
Strategi defensif bukan berarti kamu takut ambil risiko, tapi kamu tahu kapan harus bermain aman. Di dunia crypto, bertahan lebih penting daripada sekadar menang sesaat.
Gunakan strategi ini sebagai dasar, dan sesuaikan dengan profil risikomu.
Pelajari crypto bitcoin dan alternatif coin agar mental aman
Bitcoin Dekati All Time High! Ini 3 Faktor Pendorong Utamanya